Posts Subscribe to InFoGauL Comments

Tujuh Kejadian Jasad MANUSIA

Proses asal kejadian manusia ( Nabi Adam as) terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian:

1. Qur’an surat Ar-Rahman juz 55 ayat 14 : (“Khalaqal insaana min shalshaalin kalfakhkhar”). (“Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar”) yaitu tanah yang di bakar.Yang dimaksudkan dengan kata shalshaal di ayat ini adalah tanah kering (setengah kering), yaitu zat pembakar (Oksigen).

2. Di ayat tersebut di atas, disebutkan juga kata fakhkhar, yang artinya adalah zat arang (Karbon).

3. Qur’an surat Al-Hijr juz 14 ayat 28 : (“Waidz qaala rabbuka lilmalaaikati innii khaaliqum basyaram minshalshaalim min hamaaim masnuun”). (“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat : “Sesungguhnya Aku) Allah (hendak membuat seorang manusia) Adam (dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk) berupa. Di ayat ini tersebut juga kata shalshaal yang artinya tanah kering, sedangkan kata hamaain di ayat tersebut adalah zat lemas (Nitrogen). 

4. Al-Qur’an surat As-Sajdah juz 21 ayat 7 : (“Alladzii ahsana kulla sai’in khalaqahuu wabada’a khalqal insaa ni mintiin”). (“Dan (Allah) membuat manusia berasal dari tanah”). Yang di maksud dengan kata tiin di ayat ini adalah atom zat air (Hidrogen).

5. Al-Qur’an surat Ash-Shaaffat juz 23 ayat 11 : (“Innaa khalaqnaahum min tiinillazib”). (“Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari tanah liat”). Yang di maksud dengan kata lazib di ayat ini adalah zat besi (Ferum).

6. Al-Qur’an surat Ali-Imran juz 3 ayat 59 : (“Khalaqahuu min turaabin tsumma qaalalah kun fayakuun”). (“Dia) Allah (menjadikan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, ”Jadilah!”, maka jadilah manusia”). Yang dimaksud dengan kata turaab di ayat ini adalah unsur-unsur zat-zat asli (Anorganik).

7. Al-Qur’an surat Al-Hijr juz 14 ayat 29 : (“Faai dzaa sauwwaituhuu wa nafakhtu fiihi mirruuhii faqa uulahuu saajidiin”). (“Maka setelah Aku) Allah (sempurnakan) bentuknya (lalu Ku tiupkan ruh-Ku kepadanya”).

Ke-7 ayat Al-Qur’an di atas, Allah swt telah menunjukan tentang proses kejadian Nabi Adam as sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan rohnya Allah kepadanya sehingga menjadi manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan pada ayat yang ke-6 tentang kata turaab adalah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai zat anorganik. Zat Anorganik itu baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara fakhkhar yakni Karbon (zat arang), dengan shalshaal yakni Oksigen (zat pembakar) dan hamaain adalah Nitrogen (zat lemas) dan tiin yakni Hidrogen (zat air).

Jelasnya adalah persenyawaan antara :

1. Fakhkhar = Karbon (zat arang) dalam Qur’an surat Ar-Rahman ayat 14.
2. Shalshaal = Oksigen (zat pembakar) dalam Qur’an surat Ar-Rahman ayat 14.
3. Hamaain = Nitrogen (zat lemas) dalam Qur’an surat Al-Hijr ayat 28.
4. Tiin = Hidrogen (zat air) dalam Qur’an surat As-Sajdah ayat 7. 

Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferum) yang disebut Lazib, Qur’an surat As-Shaffat ayat 11, dan Yodium, Kalium, Silicium dan Mangaan, (zat-zat anorganik) dalam proses persenyawaan tesebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai Protein, inilah yang disebut Turaab (zat-zat anorganik) dalam Qur’an surat Ali-Imran ayat 59. Allah sebutkan lazib tersendiri, padahal ia termasuk zat-zat anorganik juga, karena peranannya sangat penting, lazib atau zat besi membentuk Hemoglobin (molekul protein di sel darah merah atau eritrosit yang berwarna merah dan berbentuk kotak) yang berfungsi memasukkan Oksigen ke dalam tubuh dan membawa Oksigen ke seluruh organ tubuh dan anggota tubuh, yaitu : kepala, tangan dan kaki, dan Oksigen dipakai sel-sel untuk bernafas dan juga berfungsi untuk menghantarkan listrik ke sel-sel dan saraf-saraf di seluruh organ tubuh dan anggota tubuh.

Salah satu diantara zat-zat anorganik yang dipandang penting adalah Zat Kalium, yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, terutama di dalam otot-otot. Zat Kalium itu dipandang terpenting, oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukkan badan halus ( invisible).

Dengan berlangsungnya proteinisasi, menjelmalah proses pergantian yang disebut substitusi. Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah elektron-elektron sinar cosmis yang mewujudkan sebab pembentukkan (Formasi), dinamai juga sebab wujud (Causa Formasi). Adapun sinar Cosmis itu adalah suatu sinar yang mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar Cosmis dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah/visible) yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, telinga, hidung dan seterusnya. 

Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukkan tubuh kasar (Jasmani manusia/Adam) secara fisika. Sedangkan tentang rohani manusia (abstractwetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu Metafisika. 

0 komentar :

Posting Komentar

Silahkan berikan tanggapan atau komentar atas artikel - artikel yang telah di posting pada halaman ini dengan sopan dan bijaksana ...