Posts Subscribe to InFoGauL Comments

Alam Rahasia Alam ?

Kita semua tentu cukup familiar dengan istilah “ hukum alam ”. Begitu pula istilah rumus-rumus, dan semua rumus yang digunakan di semua disiplin ilmu pengetahuan merupakan bagian dari rumus-rumus alam. Jika hukum alam diumpamakan sebagai “ pasal ” maka rumus-rumus alam dapat diidentikkan dengan “ ayat-ayat ”. Sebagian yang lain menyebut hukum alam atau rumus itu sebagai bahasa alam. 

Seperti apa rumus-rumus alam dimaksud ? Sebagai contoh dapat dilihat dalam rumus-rumus yang dimiliki oleh berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Bahkan jagad raya ini sesungguhnya “ kitab undang-undang ” atau “ buku ” yang berisi milyaran bahkan trilyunan rumus-rumus alam. Hukum alam mencakup seluruh rumus-rumus alam, yakni semua peristiwa yang terjadi di ruang kosmos dalam hubungan saling berkaitan, yang lazimnya disebut hubungaan sebab-akibat, atau hukum timbal-balik. Prosesnya disebut sebagai dinamika perubahan alam. Dan satu-satunya yang tidak berubah di jagad raya ini adalah dinamika atau perubahan itu sendiri. 

Rumus-rumus yang tergelar di jagad raya pada awalnya masih bersifat misteri atau rahasia bagi umat manusia. Sifat rahasia itu berlaku selama umat manusia belum mampu menemukan atau mengungkap rahasianya. Selanjutnya, suatu misteri alam menjadi sesuatu yang bukan rahasia lagi, ketika manusia telah mampu mengetahui atau menjabarkan hubungan sebab-akibatnya secara tepat dan akurat. Sesuatu misteri alam semesta yang semula masih bersifat rahasia, kemudian bisa menjadi kebenaran faktual karna manusia telah berhasil mengungkap rahasia alam dan mampu menjelaskan secara rasional. Itu juga menggambarkan bagaimana proses manusia dalam meraih ilmu pengetahuan baru (discovery). 

Keberhasilan manusia dalam mengungkap rahasia alam dan menemukan suatu rumus-rumus alam akan menambah khasanah ilmu pengetahuan. Untuk menjaga tingkat akurasi, kredibilitas, dan validitas, serta kebenaran suatu ilmu pengetahuan, kemudian dilakukan verifikasi melalui berbagai kaidah-kaidah ilmiah. Ilmu pengetahuan yang sudah diterima secara akademik pun terus dilakukan penyempurnaan melalui serangkaian dinamika : tesis, antitesis, kemudian muncul sintesis baru sebagai penyempurnaannya. Demikian seterusnya selalu terjadi koreksi untuk meraih kesempurnaan ilmu pengetahuan. 

Begitulah usaha manusia mengungkap rahasia alam, kemudian membuat rahasia itu sebagai sebuah fakta, baik fakta fisik maupun metafisik, fenomena maupun noumena. Oleh sebab itu ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara dinamis. Sains dan teknologi, merupakan wujud nyata prestasi manusia dalam mengungkap rahasia alam. Secanggih apapun teknologi, semaju apapun ilmu pengetahuan, semua itu merupakan keberhasilan manusia dalam menggambarkan sebagian kecil rumus-rumus alam yang ada dan berlaku di jagad raya ini. 

Pertanyaannya kemudian, adakah rahasia alam yang tidak boleh diketahui manusia ? Tentu saja ini merupakan pertanyaan blunder. Seandainya ada, bagaimana manusia bisa mengetahui apakah sesuatu merupakan rahasia yang tidak boleh diketahui manusia? Dan andaikata ada orang yang merasa mengetahui sesuatu merupakan rahasia alam yang tidak boleh diketahui manusia, itupun hanya sebatas pandangan subyektif, atau jika boleh dikatakan hanyalah angan-angan atau prasangka subyektif saja. Artinya, pandangan itu belum bisa diverifikasi kebenarannya baik secara terlebih lagi secara empiris. Saya pribadi memandang bahwa, tidak ada rahasia alam yang tidak boleh diungkap oleh manusia. Manusia dengan bebas dan merdeka dapat mengungkap dengan berbekal segala kemampuan yang dimiliki oleh manusia. 

Barulah di sini terasa nilai keadilan Tuhan, bahkan sesuai dengan kaidah akademik. Beranjak dari pandangan tersebut, saya memandang bahwa Ruh Jagad Agung ( Tuhan ) dan semua hal yang berkaitan dengan gaib tetaplah bersifat Maha Ilmiah, Maha Intelek, dan Maha Rasional. Setiap orang dengan segenap daya kemampuannya yang meliputi pengalaman empiris dan pengalaman spiritual, kekuatan lahir dan batin, ilmu pengetahuan dan teknologi, kecerdasan dan kebijaksanaannya mempunyai kesempatan yang sama untuk mengungkap rahasia alam atas rumus-rumus alam yang terdapat di seantero jagad raya ini. 

Temuan-temuan baru terhadap rumus-rumus alam yang ada dan berlaku di jagad raya ini, baik yang bersifat gaib maupun wadag atau fisik selanjutnya didokumentasikan dalam bentuk manuskrip. Manuskrip yang terdapat di bebatuan ( prasasti, relief dsb ) dan setelah era lebih modern, ungkapan-ungkapan akan rahasia alam itu kemudian dikumpulkan dan disusun secara sistematis menjadi kitab atau buku-buku dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, jurusan eksakta dan non eksakta. Buku itu dengan bebas boleh diberi julukan apa saja misalnya buku induk segala ilmu, atau holly book, dan seterusnya. 

Terhadap temuan-temuan rumus alam manusia telah melakukan upaya untuk membuat klasifikasi, kategorisasi, atau pengelompokan terhadap rumus-rumus yang terdapat di jagad raya ini. Upaya itu menghasilkan sebuah hierarkhis ilmu pengetahuan. Filsafat sebagai induk segala ilmu, dan derivasinya menjadi berbagai cabang disiplin ilmu pengetahuan. Sebagaimana pandangan filsuf kaum Skeptisisme bahwa kecenderungan manusia dengan sifatnya selalu ingin tahu itulah yang menjadi pemicu lahirnya berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Sudah menjadi sifat manusia untuk selalu ingin tahu. Upaya manusia melahirkan berbagai disiplin ilmu bersifat dinamis dan tidak pernah berhenti dari sejak zaman pra sejarah hingga kini zaman cyber, ultra modern. Semakin hari semakin besar prestasi manusia dalam memahami bahasa alam untuk menemukan rumus-rumus yang selama ini masih menjadi rahasia alam. 

Kesadaran manusia untuk mendayagunakan akal budi, dapat dilihat dari perkembangan sains dan teknologi yang semakin pesat. Pendayagunaan akal budi jika diimbangi dengan kualitas kesadaran spiritualnya, akan melahirkan pribadi-pribadi cerdas dan bijaksana. Sebaliknya, terkadang orang ditakuti-takuti dengan julukan orang yang menuhankan akal, agar tidakmengutamakan akal budinya. Di sisi lain hal itu berakibat turunnya kesadaran manusia untuk menggunakan akal budinya, dan membuat mereka semakin terkurung dalam kubangan emosi dan hawa nafsu untuk memahami apa sesungguhnya kehidupan ini. 

Adakah Rahasia Alam Yang Tak Boleh Diketahui ? Sebenarnya pertanyaan di atas merupakan pertanyaan blunder. Jika seseorang menjawabnya, “ ada ! Maka jawaban itupun tidak bisa dibuktikan. Hanya sebatas praduga saja. Tentu saja jawaban seperti itu tidak memenuhi kaidah ilmu pengetahuan. Lain halnya jika jawaban itu hanya berdasarkan sebuah keyakinan, angan-angan, atau sekedar duga kira saja. Ketiganya secara esensial sama, tidak butuh pembuktian secara empiris, ataupun hanya sekedar memenuhi alasan rasionalisme. Karena keyakinan ( the myth ) tidak membutuhkan kaidah intelektual dan ilmiah. Sepadan dengan cerita legenda, cerita rakyat, epik, dongeng, mitologi dan seterusnya. 

Dalam realitasnya, terkadang kita mendengar statement yang mengatakan adalah suatu rahasia alam yang tidak boleh diketahui oleh manusia. Tetapi pada faktanya, kemudian manusia secara tidak sengaja mengetahui rahasia alam itu. Dan seseorang yang mengetahui tidak mendapatkan sanksi apapun kecuali sanksi sosial dan agama yang dilakukan oleh antar sesama manusia. Contohnya, Galileo Galilei, saat menemukan fakta bahwa bumi ini bundar. Padahal sebelumnya kitab agama rumpun samawi telah menyatakan bahwa bumi ini datar. Agama melarang keras orang mencari-cari tahu dan menverifikasi “ kebenaran ” atas statemen di atas. Umat harus meyakini saja, dan tidak boleh ada pertanyaan apalagi menyanggah, jika ada pertanyaan berarti imannya lemah dan akan dosa besar, titik ! 

Setelah Galileo secara tidak sengaja mengungkap rahasia alam yang sangat terlarang itu. Dan Galileo bisa membuktikan temuan rahasia alam bahwa bumi ini bundar. Akhirnya Galileo harus menerima sanksi dari kaum agamawan untuk menjalani hukuman gantung. Namun beberapa dasawarsa kemudian, publik dunia menerima fakta bahwa apa yang diungkap Pak Gali itu benar adanya sesuai fakta dan hasil temuan Pak Gali benar-benar berguna bagi kemajuan peradaban manusia di masa berikutnya. 

Nah sejauh mana batas rahasia alam itu merupakan sesuatu yang tidak penting untuk dijawab dan diketahui. Jikalaupun saya harus menjawab, maka jawaban yang saya berikan hanya simple saja,” Batas rahasia alam, yang bersifat fisik maupun gaib adalah sejauh kemampuan manusia untuk mengungkap dan mengetahui rahasia alam itu sendiri ”. Kalaupun di kemudian hari ada orang yang mampu melihat dasar samudra Atlantik dengan mata telanjang ya silahkan saja. Atau ada orang yang bisa melihat masa depan dalam rentang waktu 1 juta atau milyar tahun ke depan ya silahkan saja. Hanya saja membuktikan kebenaran pandangannya masih harus menunggu hingga sejuta atau semilyar tahun lagi. 

Ada asumsi yang mengatakan bahwa terdapat suatu rahasia alam yang tidak boleh diketahui oleh manusia. Bila asumsi itu dicermati dengan seksama terlebih lagi dirasakan dengan hati nurani akan dirasakan adanya suatu kejanggalan. Esensi dari asumsi (dalil) itu bersifat kontradiktif dengan dalil kekuasan Tuhan yang diagungkan semua agama. Di mana asumsi itu secara tidak langsung justru telah mengesankan Tuhan masih mempunyai kelemahan. Pernyataan bahwa Tuhan menyembunyikan sesuatu, kemudian ada larangan bagi siapapun untuk mengetahuinya, terasa sebagai pernyataan yang sangat janggal. Secara tidak langsung kalimat di atas mengandung makna Tuhan membuat rahasia, tetapi masih ada kemungkinan manusia untuk mengetahuinya hingga perlu dilarang. Jika Tuhan Yang Mahakuasa membuat suatu rahasia, mustinya sudah tidak perlu ada kekhawatiran manusia akan mampu mengetahuinya karena yang merahasiakan adalah Tuhan. 

Pertanyaan yang muncul di benak saya, “ ngapain Tuhan musti nyimpen-nyimpen rahasia? Apa pentingnya ? Jika kemudian ada pernyataan yang mengasumsikan bahwa seseorang telah berdosa besar karena mengungkap rahasia Tuhan di mana hanya Tuhan saja yang boleh tahu. Ini pernyataan yang lebih menggelikan. Apakah seseorang tidak sadar jika dari pernyataannya itu muncul kesimpulan bahwa Tuhan gagal menyembunyikan suatu rahasia sehingga ada orang yang sampai bisa mengintip rahasia itu. Jika ada Tuhan semacam itu, tentu jenis Tuhan palsu yang maha lucu yang keberadaannya hanya ada di dalam benak pikiran manusia, yang dangkal akalnya saja. Perlu saya tegaskan bahwa pembahasan tentang rahasia ini bukan menggunakan dasar keyakinan, karena jika sudah bicara soal keyakinan, maka tidak ada yang bisa diperdebatkan lagi, titik..! 

Sebaliknya saya mencoba melakukan dengan pendekatan rasional agar supaya bersifat ilmiah. Sejauh yang dapat saya analisa dan simpulkan, manusia manapun tidak bisa memastikan apakah ada atau tidak misteri alam yang bersifat rahasia atau tidak boleh diketahui oleh manusia. Misteri alam semesta dan ketuhanan hanyalah bersifat sementara, atau tidak permanen. Sebab suatu ketika jika ada orang yang mampu mengungkap misteri dimaksud, maka suatu misteri alam itu menjadi bukan rahasia lagi. Artinya tidak ada urusan larang-melarang bagi siapapun untuk mengungkap misteri alam, sekalipun dianggap sebagai sesuatu yang sangat rahasia. Menjadi rahasia karena hanya semata-mata orang belum mampu mengungkap suatu misteri alam itu. 

Dengan kata lain, sesuatu misteri yang saat ini masih dianggap rahasia, bisa jadi di waktu yang akan datang sudah tidak menjadi rahasia lagi. Hati nurani saya lebih pas menilai bahwa Tuhan membebaskan semua umat manusia untuk mengungkap suatu misteri atau rahasia alam sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang. Teknik Mengungkap Rahasia Alam Banyak ragam cara manusia untuk mengungkap rahasia alam. Beberapa di antaranya terdapat metode penelitian, survey, pengamatan atau observasi dan seterusnya. Beberapa metode di atas biasa digunakan oleh kaum akademisi dalam sebagai tradisi ilmiah. Sedangkan dalam tradisi spiritual, khususnya spiritual terdapat beberapa metode untuk mengungkap rahasia alam yang bersifat lebih misterius dengan menggunakan kemampuan panca indera, termasuk indera ke-enam. 

Berbagai usaha mempertajam penglihatan batin misalnya dengan mengolah rasa, olah semedi, atau meditasi untuk melatih kepekaan mata batin. Ada pula “ ngelmu titen ” yang mirip dengan metode observasi atau pengamatan terhadap fenomena alam. Ngelmu Titen, memerlukan waktu yang lama, dan dengan mengamati suatu fenomena secara berulang-ulang, melihat tanda-tandanya, kemudian mengambil kesimpulan yang valid yang bisa menjelaskan suatu fenomena “ rahasia ” alam. Kesimpulan valid kemudian diakui oleh masyarakat sebagai sebuah ilmu baru, yang menambah kekayaan nilai-nilai kearifan lokal. Bahkan tidak jarang, temuan-temuan ilmiah diilhami oleh suatu petunjuk yang bersifat gaib. Seperti apa yang dialami oleh Albert Einstein pada waktu akan menemukan hukum relativitas. 

Demikianlah bahasan pendek kali ini tentang cara memahami suatu misteri atau rahasia alam. Dengan pemahaman yang lebih tepat mengenai rahasia alam semesta termasuk “ rahasia ketuhanan ” justru akan memacu setiap orang lebih giat meningkatkan kecerdasan dalam bidang ilmu pengetahuan dan daya spiritualitas. Dalam tradisi filsafat sebagai induk segala ilmu bahwa kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan justru dilandasi oleh sikap skeptisisme, yakni ragu untuk tahu.

Sebaliknya, apabila kita sedikit-sedikit dengan mudah menganggap suatu misteri sebagai rahasia Tuhan ( terlarang untuk diketahui ), justru membuat kita semakin mudah menyerah, apatis, bahkan bisa menumbuhkan sikap fatalistis. Pola pikir demikian itu, memiliki resiko yang paling ringan, yakni menumbuhkan mental-block, dan sulit untuk memperoleh kemajuan hidup. Untuk memerdekakan diri dari penjara mental-block, caranya cukup sederhana saja, bukalah pola pikir Anda .... Open Your Mind ..... !

0 komentar :

Posting Komentar

Silahkan berikan tanggapan atau komentar atas artikel - artikel yang telah di posting pada halaman ini dengan sopan dan bijaksana ...