Meditasi Kesadaran KUN FAYAKUN

Meditasi bukanlah diam saja seperti patung bukan pula mengosongkan pikiran, melainkan menurunkan frekwensi gelombang otak yang dengan kata lain dapat di sebut dengan dzikir , wirid, tafakur, novena , manekung , maneges , maladhi hening dan lain sebagainya yang mana di dalamnya mengandung prinsip dasar yang sama yaitu penurunan frekwensi gelombang otak dari pelaku hal tersebut.

Teknik dan aplikasi meditasi pun beragam, ada yang menggunakan simbol tertentu atau mantra tertentu, ada yang menggunakan musik , dupa dan ada pula yang tidak menggunakan apa-apa , namun untuk hal ini yang tidak bisa hanya satu yaitu kita tidak menggunakan otak kita sendiri sebab ini adalah tentang penurunan frekwensi gelombang otak kita sendiri untuk memasuki kondisi samadhi atau khusyuk atau kesadaran KUN FAYAKUN yang dalam berbagai tradisi kerap di jelaskan dengan berbagai macam istilah yang terkadang terkesan berlebihan namun semua itu tidak perlu kita jadikan sebuah permasalahan kita buang saja yang berlebihan dan kita pegang yang esensial saja atau intinya saja, hal yang terpenting adalah hasil akhirnya yaitu kita tetap sadar bahwa kita sadar itulah inti utama dari meditasi. 

Dampak dari meditasi adalah terbukanya intuisi dengan kata lain kita tahu bahwa kita tahu, bukan klenik tapi proses kejiwaan biasa karena otak kita aktif dan berfikir sendiri secara alami dan tiba-tiba memunculkan jawaban yang anda cari dengan azas sinkronitas atau sambung menyambung tanpa anda perlu bersusah payah mencarinya dan seperti itulah yang di praktekan oleh para pejalan dan pelaku spiritual di masa lalu bahkan sampai di masa sekarang, dalam hal ini pejalan dan pelaku spiritual yang tidak takut dalam mengolah tubuh dan pikirannya sendiri, sebab jika kita takut maka kita tidak akan pernah mencapai tinggkat kesadaran KUN FAYAKUN. 

Sebagai catatan bahwa spiritualitas adalah hal yang bertujuan untuk mencapai tingkat kesetabilan batin individu, orang per orang , pribadi per pribadi atau satu per satu dari tiap-tiap diri bukan suatu komunal dan komunitas, sebab jika kondisi pemahaman dan kestabilan mau di sama ratakan maka kesimpulannya justru akan dapat berujung rancu atau bahkan membingungkan.

Kembali ke pembahasan, istilah meditasi dalam bahasa indonesia di kenal juga dengan istilah tapa, ada bermacam-macam tehnik meditasi dan ada bermacam-macam tehnik tapa , samadhi bukanlah meditasi atau tapa , samadhi adalah sebutan bagi suatu kondisi yang mana ketika sedang menjalani meditasi atau tapa sudah mencapai titik jenuh dan tidak bisa lebih lagi maka kondisi inilah yang di maksud dengan kondisi samadhi atau khusyuk atau kesadaran KUN FAYAKUN . dan ketika telah tercapai kondisi samadhi atau kesadaran KUN FAYAKUN inilah setiap do'a akan dapat terwujud menjadi realitas nyata dalam jangka waktu sangat cepat , sebab hanya dengan kondisi inilah elemen-elemen pribadi sejati kita terhubung langsung dengan elemen-elemen alam semesta atau kesadaran universal.

Meditasi atau tapa bukanlah tidak berfikir, meditasi atau tapa adalah disiplin laku yang tujuan utamanya adalah untuk menurunkan frekwensi gelombang otak kita hingga memasuki frekwensi gelombang otak samadhi yaitu gelombang otak tidur lelap atau dalam istilah brain wave di kenal dengan sebutan gelombang theta-delta , meski di sebut sebagai gelombang otak tidur lelap namun bukan berarti tidak berfikir , pikiran tetap bisa masuk tetapi kita tetap diam , kita tetap bisa mengikuti pikiran namun kesadaran kita tetap diam , ikuti pikiran itu sampai hilang sendiri , jika muncul pikiran lain ikuti lagi sampai hilang sendiri , demikian seterusnya hingga kita bosan dan tidak mau lagi mengikuti pikiran-pikiran yang masuk dan pada akhirnya kita hanya diam saja dan sadar kalau kita sadar , jika kita sadar kalau kita sadar telah tercapai artinya kita telah berada pada kondisi samadhi atau khusyuk atau berada pada level kesadaran KUN FAYAKUN.

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan ketika dalam kondisi samadhi ? jawabannya adalah tergantung metodhe apa yang hendak kita gunakan ketika menjalani meditasi , jika hendak menggunakan metode afirmasi maka silahkan mengulang-ulang kalimat afirmasi yang di gunakan ketika berada dalam kondisi gelombang samadhi, dengan demikian kalimat afirmasi tersebut akan masuk ke alam bawah sadar dan terkoneksi dengan alam semesta dan apa yang terjadi terjadilah  ( kun fayakun ) . jika kita menggunakan metode visualisasi maka silahkan visualisasikan hal-hal yang kita harapkan ketika sudah berada dalam kondisi gelombang samadhi  , jika kita menggunakan metode niat, silahkan niatkan saja apa yang menjadi harapan dan tujuan kita , dan biarkan niat itu terhubung dengan frekwensi kesadaran semesta sehingga apa-apa yang telah di niatkan itu datang dan terwujud dengan sendirinya satu-per satu ...........